Senin, 03 Maret 2008

Made In Idonesia

Bagi para penggemar game, Nintendo, Sega, Konami, Square-Enix atau Roxstar Games tentu tidak asing lagi. Namun jarang diantara mereka yang mendengar tentang Max Studio, Menara Games, Sangkuriang ataupun Bajingloncat yang merupakan pengembang game dalam negeri.

Sebenarnya, sejak komputer mulai masuk ke Indonesia diyakini bahwa sejak itu pula banyak orang-orang Indonesia yang telah membuat game. Namun para pembuat game tersebut tidak diketahui indentitasnya sehingga sulit untuk ditelusuri.

Hal inilah yang membuat David Setiabudi, pembuat game Divine Kids (2004) mulai berpikir untuk membangun fondasi untuk game buatannya. Didasarkan atas rasa peduli akan Hukum dan Hak atas Kekayaan Intelektual, David mendaftarkan karakter-karakter dan logo Divine Kids ke Ditjen HAKI. Mungkin karena waktu itu jarang orang yang mendaftarkan game orisinal, maka Divine Kids disebut sebagai game pertama Indonesia yang resmi didaftarkan.

27 Januari 2005 di Semarang, Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan award kepada kepada David Setiabudi,S.Sn,AmRO sebagai Pembuat Game Pertama di Indonesia (Divine Kids). Di sini disahkan 2 hal secara resmi, yaitu bahwa David sebagai pembuat game pertama di Indonesia dan Game Divine Kids sebagai game pertama Indonesia.

Namun sampai sekarang, walaupun sudah banyak game buatan Indonesia yang sudah ada, masyarakat belum begitu mengenalnya. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang eksistensi game tersebut. Selain itu, kebanyakan penikmat game di Indonesia lebih memilih untuk memainkan game-game buatan luar negeri yang menurut mereka lebih berkualitas. Karena itulah sampai saat ini perkembangan game di Indonesia belum menunjukkan hasil yang memuaskan.


Tidak ada komentar: